Friday, August 26, 2011

Dapur di Akhir Ramadhan

Suatu hari di minggu terakhir bulan Ramadhan. Budayanya adalah dapur setiap rumah akan benar-benar hidup. Dengan bunyi mixer terngiang, adonan berlelehan dilantai, aroma coklat yg menguar di udara. loyang-loyang kembali mengkilat, telapak tangan lengket, dan semua aroma kue-kue menyebar keseluruh isi rumah. Begitupun, ia... wajah polos tak sabaran itu memutar-mutar mixer yg tampak sedikit macet. Ia memarahi alat itu tanpa puas. Seseorang ia panggil untuk membantu.

Ia mulai menyerah, menyuruh orang itu keluar dengan benda yg ia anggap sudah tak berguna.

Aku hanya terus memasukkan sedikit selai nanas yg dingin dan mengeras kedalam adonan yg sudah ia bentuk tak keruan. Tapi biarlah, ia hanya bocah yg ingin ikut berpesta di dapurnya sendiri. Seperti orang-orang dengan dapur mereka masing-masing.
“Memangnya kenapa? Mixer itu?” Aku hanya penasaran tanpa sedikitpun ingin terlibat.
Muka kesalnya masih tarlihat tanpa kulirik.              
“Entahlah, ada yg mengganjal” lalu bunyi desahan muncul, pekikan tertahan. Sampai ia melanjutkan
“Pengen nangis rasanya”. Itu terlihat tanpa ia katakan. Aku pikir dia memang sudah menangis.

Aku mempercepat tangan ku, terus menusukkan selai nanas. Asal-asalan sama seperti bentuk adonannya. Tiba-tiba orang diluar dapur berkata
“Bisa. Nih, udah bisa”. Bunyi kretak-kretak sudah berhenti. Orang itu masuk, dan memberikan mixernya.
“Bisa? Kenapa? Ada yg mengganjal?!” terdengar sangat lega ia terus  bertanya setengah berteriak kegirangan.

Tapi orang itu tak memberikan penjelasan apapun, hanya pergi.

Tidak sopan. Aku pikir kenapa orang itu tidak menjawab satu saja pertanyaan yg dilontarka ibunya. Ah, mungkin orang itu juga sama seperti ku. Hanya penonton yg tak mau terlibat pertunjukan. Karna sama-sama tahu akibatnya. Jika kami ikut campur.

Sambil terus memberi selai, aku mulai memikirkan tingkahnya. Yg semakin aku yakini, memang layaknya anak kecil. Dan aku pun tahu bahwa aku harus bisa membahagiakannya. Dengan caraku, untuk ibuku.

Kaburnya Para Kuda

Aku merasa ibuku hidup dibalik sisa-sisa masa kejayaannya. Yah, aku menyebutnya seperti itu karena kini, bagiku dia seperti anak kecil. Yg bisa menangis kapan pun saat apa yg dia inginkan tak bisa ia dapatkan. Dulu ia sering sekali mengeluh tentang orang-orang yg selama ayah ku hidup dan jaya mereka menggantungkan hidup pada ayahku. Tapi setelah ayahku lumpuh apalagi kini telah tiada, mereka seperti kuda-kuda yg meninggalkan majikannya karena tak dapat lagi memberi mereka makan. Mereka mulai mandiri, menjadi tuan bagi diri mereka masing-masing. Ada suatu waktu dimana ibuku terus-menerus merutuki nasibnya dan mengocehi mereka -para kuda-kuda itu- satu-persatu. Hingga ia puas, dan akhirnya hanya bisa menangis.

Ketika aku berumur lebih kecil, aku akan sama halnya dengan ibuku. Menghujat para kuda-kuda itu, dalam hati. Tapi sama-sama menangis, dan merasa dada sesak serta tenggorokan meradang. Karena semua apa yg kami miliki dulu, tak bisa kami miliki lagi kini. Semakin besar umurku, aku baru menyadari bahwa apa yg kami lakukan adalah sia-sia belaka. Meski sampai darah keluar dari bola mata kami, ayah ku tetaplah tiada. Kuda-kuda itu tetap tak menoleh melihat  ringkihan mantan tuannya.

Entah kenapa aku merasa aku telah dewasa saat aku tiba-tiba berkata
“sudahlah bu, jangan disebut-sebut lagi. Biarkan saja”.
Didepanku, ibuku hampir mengeluarkan semua ocehannya sampai dia mendengar akhir kalimatku, dan menimpali
“iyah, emang baiknya gitu. Jangan disebut-sebut lagi. Kamu harapan ibu. Kita gak usah pedulikan mereka”.

Aku merasa menang, akhirnya aku bisa bersikap selayaknya anak. Tapi disaat bersamaan aku merasakan pundakku semakin berat dengan beban-beban maya yang hanya aku dan ibuku yang bisa melihatnya.

Thursday, August 18, 2011

My Full Colour Stuffs ^^

 seperti teman, mereka berwarna. tak pernah sempurna, namun hadir melengkapi.


     

Sesuatu yang Tak Terucap

ingin kutuliskan sesuatu untuk malam ini. tentang apa itu, sudah tak penting rasanya.
entah penyesalan, entah suatu yg kamu sebut sebagai prinsip dan aku merelakannya sebagai kenyamanan.
entah rasa lega, semua hanya menjadi satu.

semua hanya alasan agar mata kita bertemu,
dan tawa itu mengalir tanpa puas,

pertanyaan ku membawa masa menjadi sangat runcing.
penuh sesak.
mataku mendung karna itu tak bisa kembali.
aku terlalu tuli untuk mendengar,
buta tentang apapun.


dan kaki kita pun ada untuk hari ini.
hanya detik itu, maaf itu.
pengharagaan ku pada setiap apa mu.




Wednesday, August 17, 2011

MERDEKA!!!

Selamat Hari Kemerdekaan INDONESIA yg ke-66. MERDEKA!!!

apa yah yg aku udah kasih buat my lovely country INDONESIA? hmmm... blum satu medali emas pun. hehe.. tapi aku pernah bikin puisi nii buat para pejuang. ni juga puisi dapet bikin waktu aku SMP. lama banget yak?
biasalah jaman-jamannya masih ababil... sekarang mana bisa bikin puisi begituan. ^^V
nih dia niii...

SEMANGAT BERJUANG

dalam kalbumu para pahlawan
terdengar jeritan semangat yang menggebu
hingga penuh dengan amarah

bercampur baur dengan rasa ingin 
membela, melawan
dengan tumpah darahmu

waktu kian panjang 
dan semangat yang tak pernah pudar
berjuang tanpa kenal menyerah

wahai pahlawanku...
engkau telah berjuang 
dengan seluruh jiwa ragamu

mencapai kemenangan
bagimu, bagi kami semua
dengan jasa-jasa yang
tak terbalas

sepanjang masa

22/08/2003



Sebagai generasi penerus bangsa aku pengen mengharumkan nama Indonesia, ngasih sesuatu buat negara tercinta ini. Love you INDONESIA J

Monday, August 15, 2011

Just Hermione

Seperti ribuan bahkan mungkin puluhan ribu atau jutaan orang lain diberbagai belahan bumi sana, aku suka Harry Potter. tapi belum berhasil ikut Potter More. mengagumi karya J.K Rowling sebagai ibu, sebagai istri yg telah bercerai, sebagai seorang wanita. 


aku mencintai setiap karakter disana, dan aku suka Hermione.jika aku menonton atau membaca HP aku selalu berangan untuk menjadi seorang Hermione Granger. gak lama setelah penayangan HP7#2 aku baca artikel TIME yg nampangin poto-poto Hermione dari awal hingga akhir film. so here there are__^







Publicity Still, Harry Potter and the Sorcerer's Stone
Child star, 2001

Shake It Up

aku lagi suka lagu ini niii....


"Seo In Guk - Shake It Up Lyrics"
 Hangul :



A-ha 크리스탈 같이 빛나는  눈빛
It’s OK 헤엄쳐 짜릿한 시간 Tonight
Oh Good So Cool 매일  Midnight
 머린  생각들로 뱅뱅.

Oh No She’s breaker
 생각하면 짜릿해
Oh Girl Please Take It
Take It Take It Take Take Take
정신  놓고  미쳐

Shake It Up Shake It Up Let’s Go Let’s Go
Shake It Up Shake It Up Oh Oh Oh Oh
Shake It Up Shake It Up Jewelry 반짝처럼
 샤랄라 투명해 짜릿한  입술도 함께요

Shake It Up 모두다 Shake It Up
Shake It Up Shake It Up 내게  Shake It Up

Sunday, August 14, 2011

Ketipu Cover Hello Ghost!


yang suka nonton film korea pasti udah akrab dong sama 
aktor yg satu ini emang udah biasa maen di film bergenre drama komedi. lihat mukanya aja udah konyol banget. setahu aku dia aktor kawakan udah maen dibanyak film. yg aku inget ada My Sassy Girl sama Speed Scandal. 

waktu liat cover ni film Hello Ghost, aku udah mikir ni pasti film komedi. langsung embat aja. 
nonton dongg.. 
belum mencurigakan sampai seperempat film jalan masih aja lucu.
ketawa-ketiwi disana sini.
tapi.. JRENGJRENGJRENG!
wewww...serangan mendadak...

sialan tuh cover! nipu abis. 
tisu dikamar langsung menipis. Shroottt, Shrooottt T_T
aku nangis sejadi-jadinya.

hoaaaaa...mamahhhhhhhh....
ni film sedih banget!!!

Extreemly recomended :pd

aku & gogirl


aku kangen gogirl! 

setiap kali mau baca aku musti datengin taman bacaan yg jaraknya cukup jauh dari kostan. pinjam majalah kesayangan aku itu disana. dengan tiga  hari masa pinjam. dua kali ngangkot. kalau kesorean musti pake ojek juga. karena keterbatasan uang jajan -derita anak kostan- aku gak bisa beli gogirl. tapi tak apa, yang penting kan baca. dapet ilmunya. 

setiap kali baca gogirl aku merasa tercerahkan. kadang tertekan. betapa banyak orang-orang muda belia diluar sana yg bisa bermanfaat tidak untuk dirinya sendiri tapi banyak orang lain. dan aku belum bisa berbuat apapun untuk mengejar mereka. T_T

sekalipun aku nekat pengen beli gogirl aku beli dia di pinggiran sungai cikapundung. dengan harga lima ribu perak. edisi paling baru edisi satu tahun lalu. itu pun kalau lagi beruntung. kalau nggak, palingan dapet edisi tiga taun sampai lima taun lalu. 

dihalaman awal, biasanya gogirl nampangin poto dan catatan -semacem dari redaksi- Anita P. Moran. aku selalu suka, tulisannya, potonya. aku ingin seperti dia. itu mimpiku. (:

kenapa sih toko buku banyak yg pelit? sama sekali gak ada gogirl edisi baru dengan plastik terbuka. 
apa mereka tahu banyak orang kaya aku yg dateng ke toko buku cuma buat ngintip buku baru, baca gratisan. 
baiklah itu deritaku apa deritamu? (✖╭╮✖)

I Know & U Know Me So Well ^^


Nor-nor,,, aku pengen cerita bahwa aku sekarang tahu.

Aku pengen cerita walau belum ada acara kuis Seberapa Dekat Kamu Dengan Sahabatmu?.
Tapi sekarang aku tahu, setelah menjadi sahabatmu meski belum sampai hitungan tahun,
Bahwa kamu alergi udang. Alergi minyak kayu putih. Alergi angkot?
Hahaha,,, sepertinya kamu tidak cocok tinggal di Bogor.
Nor-nor,,,  kenapa kita bisa berjodoh untuk jadi sahabat?
Kamu tahu?
Tentu saja karena kita sama-sama pelupa, sama-sama ceroboh,
Sama-sama gak bisa diandalkan soal ingat-mengingat. Sama-sama makan banyak.
Sama-sama nangis lihat adegan tae kyun nari-nari konyol di Cinderella Step Sister,
Nor-nor,,, aku tahu kamu sudah tahu.
Bahwa aku gak suka kue kacang, bisa pusing kalau makan permen Relaxa.
Nor-nor,,, knapa kamu tidur waktu nonton Hearty Paws?!!
Kalau kamu ikut nonton sampai akhir, aku tahu kamu pasti bakal lebih banyak ngabisin tisu dibanding aku.
Aku saja sampai migrain. Kebanyakan nangis.
Masih banyak aku-tahu-kamu-tahu-aku lainnya. Tapi cukup untuk sekarang. Nanti dilanjut lagi. Ok?
Your ELF
Lillow___^




Bukan Resensi


Betapa hidup begitu berharga. Tapi apa arti hidup tanpa kebebasan?. Maka bersorak sorailah untuk mu yang telah menjadi hidup. Dan bebas. Untuk apapun yang ingin kamu lakukan, untuk semua yang ingin kamu abaikan seenaknya. Menjadi bebas bukanlah sesuatu yang datang untuk hanya dibiarkan dan diterima tanpa syukur seakan memang begitulah semestinya.

EUREKA!!! BANZAI!!! \\^0^//

Pernah nonton film 127 Hours?
Awalnya aku merasa useless ngeluarin uang lima ribu perak cuma buat liat orang kegencet batu dan gak bisa ngapa-ngapain. Mending nonton film horor yang paling horor daripada melototin jempol kebiru-biruan disela batu gede tanpa sirkulasi. Awalnya sih seru ngikutin hobi si Aron nguji adrenalin didaratan cantik Utah. Bersepeda dilekuk batu dan pasir tanpa kawan ataupun lawan. Berpacu dengan waktu yang ia buat sendiri. Hanya ia bersama keindahan alam yang eksotis. Menceburkan diri berkali-kali ke Blue Water Grand Canyon yang bikin diri tertantang untuk nyoba. Tapi itu gak bertahan lama, semua kekhusuan nongkrongin si Aron yang cowok banget itu langsung buyar setelah dalam hitungan detik ia jatuh bersama batu yang akhirnya menimpa tangan kanannya dan...Pause! seakan semuanya berhenti.

Mantra Selamat Tinggal

Hari berhujan adalah hari yang selalu membuat otak bernostalgia. Aku selalu suka hujan. Meski mendung, tak peduli petir menyambar. Hari hujan selalu membuatku hangat walau dalam sepi. Hujan bagiku adalah keceriaan yang terpendam, jika melihat jalanan komplek rumahku sepi dari anak-anak yang merayakan turunnya air dari langit karena tak menemukan kunci pintu rumah yang disembunyikan orang tuanya. Hujan adalah salah satu bahasa cinta Tuhan kepada makhluk Nya. Dan kali ini, hujan membuatku mengenang sesuatu yang tak lagi buatku meneteskan air mata.

Hanya dia,sesuatu yang terus menghantui malam saat akan pejamkan mata. Terus membuat nafas sesak saat kabar tentangnya mendentang ditelinga. Tatapan kosong seperti mayat hidup. Senyawa elektrik dalam tubuh menghentak tanpa arah saling bertaut membuat kejang, hanya saat itu. Saat aku kehilangan dia. Dia yang aku jatuhi cinta untuk pertama kali.
                Yah, cinta pertama. Saat aku menyadari perasaanku ini, ternyata ia telah pergi. Dulu, semua adegan menangis meraung karena ditinggal pergi kekasih dalam drama adalah hal tak masuk akal bagiku. Tapi kini, setelah aku merasakannya semua menjadi sangat logis.
                Aku masih sangat ingat hari itu... dimana semua harapan masih ku peluk erat.