Yeah, setiap orang pasti punya kekurangan.
Termasuk gue. Orang yang benci, sebel, gak suka sama gue itu pasti ada. Hal
yang kadang gue lupa karena ngerasa punya banyak temen dan gak melihara musuh.
Haters is always around you. Tulisan ini gak akan ngalir gitu aja kalo sesuatu
yang menggelitik tak datang mengusik.
“Eh elu siapa emang berani ngejudge orang,
ngatur-ngatur hidup orang?!, hakim bukan presiden bukan, cih.” Rasanya itu yang pengen gue teriakin.
Disaat gue udah pusing mikirin masalah
sendiri, ini tetiba datang bala gunjingan sana sini ngomongin gue gak boleh
gitu lah, gak pantes gini lah. Sabar, lil.
Emang sih kita semua hidup rame-rame.
Desek-desekan di bumi. Nggak juga sih. Jadi kepentingan kita bakal
bersinggungan sama kepentingan orang lain. Mau gak mau bakal ada saat dimana lu
musti senyum depan orang meski sedang patah hati. Saat dimana lu mengemis
sesuatu sama orang meski gengsi lu selangit. Saat dimana keinginan lu dan
kenyataan depan mata gak singkron. MASALAH.
Semuanya musti dilalui dengan enjoy tanpa
depresi. Enggak juga. Ini udah melenceng dari tema awal. Oot.
Gue pengen menyampaikan disini bahwa gue bukan
tipe orang yang takut dipersalahkan selama gue gak ganggu hidup orang. Gue
menyadari di lingkungan macam apa gue berada, tapi gak bisa terima kalo
orang-orang berpendidikan dan beradab sekitar gue cuma bisa cari-cari kesalahan
dan titik lemah seseorang untuk akhirnya dijadikan senjata buat menyakiti. Oh
come on guys, kalian cukup intelek untuk terlarut dalam masalah-masalah yang
sifatnya nonsubstansial. You know..
Gue risih lihat orang-orang yang katanya Islami,
menjunjung tinggi nilai-nilai Islam. Tapi mengkotak-kotakan manusia, memasukan
orang ke masing-masing petak yang mereka buat sendiri. Menilai makhluk
berdasarkan warna benderanya. Orang yang katanya berpendidikan tahu benar apa
itu Bhineka Tunggal Ika tapi maju angkat senjata di barisan pertama jika
seseorang melenceng dan berbeda dari kaumnya.
Sebelah mana Islam nya?
Menurut gue Islam itu selamat, damai dan hidup penuh cinta.
No matter who you are, what you are.
Reflektif tak harus posesif.
ReplyDeleteBeneran dah. Ini tulisan berat banget buat dicerna. Saling maaf-maafan saja. Sebentar lagi mau puasa.
ReplyDelete