Monday, April 30, 2018

Review Acara: Happiness is Mom-made Booktalk and sharing session about being happy & productive mom




So far ini acara terseru yang saya datangi sepanjang resmi berstatus mamak satu anak. Di dunia yang hampir-semua-serba-digital kini, kita bakal banyak disuguhi hal-hal faedah dan unfaedah. Dan untungnya yang satu ini termasuk kategori pertama. Itu sebabnya saya keukeuh ingin ikutan, meski terancam tak dapat kursi. Alhamdulillah dengan kesabaran ikut waiting list dan sedikit meneror mbak Nia (CP acara), kursi saya dapatkan. Huehuehueeeee huray!

Yang saya sorot pertama tentu pengisi acara dan MC-nya. Ada mbak Puty Puar ibu satu anak, penulis buku Happiness Homemade yang juga bekerja dari rumah sebagai ilustrator. Dan mbak Sazki ibu satu anak, penyiar radio yang juga hobi nulis. Sebelum acara, saya sempatkan berkunjung ke blog mereka, and it was so fun. Saya merasa relate dengan tulisan mereka karena basically kami sama-sama ibu-ibu.

Yuk lanjut ke acaranya.

Dibuka dengan booktalk Happiness is Homemade. Berawal dari keresahan mbak Puty yang dia tuangkan ke dalam bentuk buku dengan ilustrasi gemas kekinian. Resah dengan cara kita memandang kebahagiaan yang semakin melek medsos semakin terpuruk dan merasa selalu kurang piknik. Kurang ini kurang itu sambil mandang rumput di Instagram tetangga yang kok ijonya seger bener, beda sama yang di sini butek macem kurang disiram. Intinya kurang bersyukur dengan hal-hal kecil yang sebenarnya bertebaran di sekitar kita dan bisa menjadi sumber kebahagiaan.

Saya sendiri (juga) sudah beli bukunya pakai diskon suami, jadi bisa dapat setengah harga (ini penting) dan berhasil membacanya kurang dari satu jam. Karena emang ringan, sederhana, tapi ngena. Kyut pastinya. Punya buku ini bikin pengen pamer di feed Instagram. Wkwk

Lalu sharing session bareng semua peserta yang hadir. Karena pesertanya gak terlalu banyak, jadi sharingnya terasa lebih intim dan meaningful. Biar fokus, saya pilah jadi 5 poin.

1.      Cara Mengatur Waktu Work from Home Mom
Peserta yang hadir rata-rata adalah ibu yang bekerja dari rumah. Ada yang punya usaha bareng suami, buka usaha sendiri, atau bareng saudara. Ada juga yang seperti saya, seorang freelancer. Hal yang paling mendasar bagi work from home mom adalah sulitnya membagi waktu. Apalagi jika tidak ada ART.
Mbak puty berbagi pengalamannya memberikan tips.
·         Tentukan purpose and priority
Ini penting, dengan tujuan yang jelas si ibu gak akan galau dan gamang di tengah jalan. Dengan skala prioritas si ibu bisa tetap merasa seimbang antara keluarga dan pekerjaan. Misal tujuan si ibu bekerja adalah bisa berkarya sekaligus mendapat pemasukan untuk meringankan suami. Tapi tetap memberikan ASI ekslusif dengan direct breastfeeding. Then go ahead.

Tentang prioritas ini, kalo si ibu udah set di awal waktunya 50/50 untuk bekerja dan mengurus anak. Usahakan bisa sesuai dengan rencana. Kalo saya kan belum memungkinkan, karena saya Cuma bisa kerja saat anak tidur siang dan tidur sore. Jadi setiap ibu pasti punya kebijakan masing-masing tinggal menyesuaikan.

Satu hal yang gak saya pikirkan, tapi mbak Puty bantu ingatkan adalah
You cannot have everything. Bahwasannya seorang ibu tetap manusia biasa. Bisa mengurus anak, rumah, sambil tetap bekerja bukan berarti semua dapat selalu berjalan beriringan tanpa ada yang dikorbankan.
Meski secara fisik berada dekat dengan anak bukan berarti si ibu bisa selalu hadir secara psikis. Karena dari awal ada purpose and priority yang dijalankan dengan sebuah konsekuensi.

Wuah baru satu poin tapi berasa udah panjang beut yaaaak. Udah dulu la ya takut bosen juga. Kukasih 4 poin sisanya dulu saja. Nanti kulanjut lagi.

2.      Mengendalikan Emosi Diri Sendiri saat Anak Tantrum
3.      Mengatasi Rasa Bersalah sebagai Ibu Pekerja
4.      Us Time and Me Time
5.      Stay Positive in Instagram World