Thursday, January 30, 2014

Manfaat Nulis Diary




Pikiranku kacau. Meraba asa yang mengendap. 

Jengah dengan aktifitas. Gerah segala perintah. 

Bekerja tanpa rima, membuih di ujung tinta.

Aku bosan.

Melahap hari tak bertuan.

Meracau tanpa nyawa.

Gelembung-gelembung tanya menguap bersama jawab

Terungkap aku pengap

Terlentang yang merintang, pudar

Mimpi, khayal, dan

Gusar di udara.

salah satu tulisan yang kubuat november lalu di diary.

ternyata menulis diary sangat berguna, berikut manfaat diary yang bisa aku jelaskan:

1. Menulis Diary Mengurangi Stress

"writing is a form of therapy". itu bener banget. salah satu cara yang bisa kamu lakukan ketika sedang kesal, menyesal atau kecewa dan sedih. anda bisa meluapkannya melalui diary. seperti yang aku lakukan di atas. gak mesti sebaku itu, kamu bebas mengumpat, mengaduh, mengeluh sesuka hati. setelahnya?

Anda pun bebas meremas, menyobek, menggunting, atau cara imut nya melipat jadi perahu kertas terus dihanyutkan di selokan depan rumah. Bebas.

Tapi saran saya sih jangan dibuang. Tetap simpan di kotak harta karun mu. Karena suatu hari kamu akan menemukan hal yang berharga di dalamnya.

Melalui tulisan kamu mengeluarkan keluh kesah, beban yang mengganjal dalam hati, seperti mengirup udara lalu menghembuskannya, setiap orang pasti menghirup masalah tapi jarang yang bisa mengeluarkannya semudah udara yang ia hirup. Maka belajar bernafas yang baik dan benar sama dengan belajar memberikan ketenangan ke dalam diri. Katanya. Aku pernah baca itu di supernova. Aku belum menemukan gurunya, tapi aku percaya itu benar. Cara kamu bernafas akan mempengaruhi cara kamu berfikir dan merasa. Dulu konsep yang sama pernah aku lihat di Avatar of Aang. Ketika Aang harus berusaha mengalirkan semua beban di tubuhnya seperti aliran energi, hal utama yang masih ku ingat adalah ketika Aang diberitahu bahwa “sebelum memaafkan orang lain maka maafkanlah dirimu terlebih dahulu”. Jika ditarik kesimpulan ajaran Avatar dan Supernova ini sama-sama berakar dari Budha. Maka belajarlah sana tentang Budha yang banyak. Jika sudah, kemari dan beritahu aku. he

Cara kerja bagaimana bisa dengan menulis lalu beban terasa lebih ringan?. Kalau aku pikirkan, itu membuatku terdampar ke memori masa kecil. Pada Lilih di masa sekolah dasar. Lilih yang manja dan cengeng. Masa itu ketika aku kesal karena sesuatu, aku akan melempar, mengacak, membanting, apapun benda di depanku. Setelahnya aku merasa telah mengalihkan kekesalanku pada barang-barang berserakan tak berdaya di lantai dingin. Mengalirkan energi. Ketika kita sedang kesal, marah, kita punya energi yang bergemul di suatu tempat bernama hati. dan menulis menjadi cara positif untuk kamu mengalirkan energi itu. Banyak hal-hal yang pasti bisa menyumbatnya seperti dendam, ego, maka alirkanlah sampah itu biarkan ia bebas jangan membendungnya. Ketika aliran gejolak perasaan itu berlabuh ke laut menyatu dengan alam, hanya ada biru menyisa. Tenang nan damai. Islam menyebutnya sebagai IKHLAS.


Buset, kok jauh banget yah dari nulis ke ikhlas? Haha, yang pasti sih musti sholat. Sebelum atau sesudah nulis. Curhat sama Tuhan.

2. Diary Obat Lupa

Nah buat kamu yang merasa pelupa, maka menulislah. Nabi juga mengajarkan begitu, ketika sedang belajar, menimba ilmu, jual-beli, utang-piutang apapun tentang detail yang bisa kamu lupakan maka catatlah. Serius! Catetan itu penting.

Jadi inget dorama Tokkan, di salah satu episodenya diceritakan bahwa seorang perempuan terus menerus meminjamkan uang dalam jumlah besar pada pacarnya yang ternyata seorang penipu. Perempuan ini hampir putus asa karena tidak bisa membuktikan apa-apa bahwa ia telah ditipu tidak ada perjanjian apapun mengenai hutang piutang antara ia dan pacarnya. Akhirnya seseorang menemukan diary nya. Ia menulis detail tanggal dan berapa jumlah uang yang telah ia berikan. Diary ternyata bisa menjadi bukti tindak kejahatan. Dan perempuan itu pun selamat. See? Diary tuh berguna meeennn.

Aku pun merasakan manfaatnya “whenever you think about giving up, think about why you’ve kept doing for this long”.
Yup, ketika di depan sana banyak kabut, gak ada salahnya berhenti sejenak lalu melihat kembali ke belakang. Baca diary yang dulu-dulu bisa bikin semangat balik, motivasi yang hilang kembali. Intinya, kamu bisa bercermin. Lihat dirimu sebelumnya, sejelek apa, sebodoh apa, sebego apa, seceria apa, sesuntuk apa, sebahagia apa, dan lihatlah dirimu sekarang. You have to be growing up. You have to keep on track. Dan diary membantu mu.

Okeh, dua aja kayanya berat banget. Itu aja dulu, kalau belum minat  nulis diary karena ngerasa gak manly. Then go ahead, find your way to relieve your stress. To be always remember on important things.




Saturday, January 25, 2014

TIRA



Bagai gagak putih,
Kehadirannya tak disukai gagak gagak hitam. Namanya Tira. Ia menjadi wanita paling tidak disukai oleh sebagian, beberapa perempuan yang laki-lakinya telah mengenal Tira. 

celaan paling hina pernah ia dengar dengan kuping polos dan otak kosong. 

“dasar perek!” seorang tante memakinya melalui telepon. Tira Cuma bisa mengap-mengap tak mengerti. Tapi merasakan sakitnya.
Itu adalah kali pertama seseorang membencinya karena laki-laki.

Waktu berjalan mengendap,
hingga Tira mengenal banyak macam dari makhluk bernama laki-laki.

Yang kemudian ia ingat sebuah pesan di inbox facebook menghampirinya
Tercatat dua minggu lalu salah satu gagak hitam berkeluh kesah padanya
Melabelinya perempuan paling buruk sedunia
Menginginkan Tira lenyap dari muka bumi.
Enyah bersama rasa yang lelaki itu punya bersama Tira.

Tira mulai bertanya pada otaknya jauh ke dalam hatinya
“Apa salahku?”

Dunia penuh kebebasan ini ternyata belum siap menerima apa adanya dirinya.
Yang katanya merdeka, yang katanya terserah,
Hak asasi pula di ikrarkan
Tapi Tira tersingkirkan.

Makhluk seperti Tira, yang hidup menghembus bersama angin
menguat bagai akar
ternyata dunia belum sanggup hidup harmonis bersama Tira.

Tira banyak mengenal hidup dari mereka, laki-laki.
Pembual yang diidolakan.
Sebagai perempuan Tira pun melayang dengan janji yang tak ditepati,
Terbuai harapan yang terlempar,
Mengayun bersama alunan rayuan, mereka laki-laki.



Tapi Tira banyak belajar, mengambil hikmah,
Menjadi lebih bijak.

Tira, kau sudah lihat bahwa lelaki banyak brengsek.
Maka pilihlah yang tidak, pasti ada. 







Menjadi Dewasa Abad Ini




Menjadi dewasa di abad ini, adalah penuh tabu menguar 

terhirup bebas bagai polusi.

Makin kau hisap, makin menghisap. 

Celah celah tikus menjadi semakin luas, melebar terus menyebar.

Bangkai mereka tercium bak wewangian.

Orang mulai lalu lalang tak acuh

Mengejar sesuatu 

E k s i s t en s i
Sampai sana sampai ujung bertembok jalan berlubang.

Menjadi dewasa di abad ini,

Tidaklah mudah, hei kawan.


Monday, January 13, 2014

Mandi

dahulu kala saat masih duduk di bangku sekolah. masalah mandi adalah krusial. mandi sebelum berangkat sekolah itu wajib hukumnya se enggak enak apapun badan kamu. iyalah di rumah gue punya mamah yang suka menyiapkan air hangat untuk mandi seluruh anggota keluarga. masuk zaman kuliah saat gak ada lagi air panas mamah gue masih bisa maksain mandi meski dingin mengigil-gigil badan. halah.

tapi sekarang, di dunia kerja. hem, prinsip mandi itu wajib telah bergeser menjadi mandilah jika dibutuhkan.
maksudnya bukan mandi semau lo. kadang mandi kadang enggak serajinnya. tapi lebih ke lo gak usah maksain kalo emang badan lo ngasih warn : lo bakal masuk angin kalo lo mandi. yaudah gak usah ambil pusing, jangan mandi.

meski seharian aktifitas di luar, ketemu orang sana sini, ya santai aja. gak mandi bukan aib kok. dengan catetan lo gak BAU yah.

kesimpulannya, makin dewasa kita musti makin mengenal diri kita sendiri, badan kita dan take a deal with it. tahu caranya memperlakukan jiwa dan raga agar tidak sakit. dengan cara fleksibel gak terikat aturan aturan kaku seperti MANDI SEBELUM MEMULAI AKTIVITAS DI LUAR ITU WAJIB.

nggak kok nggak gitu.
santai aja, bebas.
ehem.




Monday, January 6, 2014

BHIE.BHIE



Last weekend, my friend profoked me to clean up my room, rearrange my stuffs make a better place to live. Ha. I am a lazy lady most of time but a tidy kiddy sometime. Okay, when i get started there was a bunch of dust in every single corner. I thought there was no secret about when you in the middle of cleaning your house you’ll find a lot of memory hide in there. that afternoon, i found an old paper note full with hand writing. Made me live in that moment again, a moment when he loving me very well very warm but i didn’t realize, yet.

From him, my very first love. 

Who let me feel the pain, and taught me how to endure on it.

early 2009 or end 2008. the photo he took.

Ketika Rasa Menggenggam Jiwa

Aku seperti jiwa yang berkelana diantara cipta tak tertata
Membuai dan terbuai, terpisahkan raga dan ego waktu terbuang
Aku layaknya jiwa, menyendiri tertatih tak ada nyawa pasti
Jiwa yang rapuh akan makna, jiwa yang kebal akan peringatan
Aku adalah jiwa yang lepas dan mengeras

Kau adalah rasa yang tersenyum tangguh diantara hidup
Merasuki cahaya, mengitari orbit keindahan menjaga terang
Kau adalah rasa, sadarkan si hitan dan putih tuk bermakna
Rasa yang indah, kaya akan pesona tersimpan, apa adanya
Kau adalah rasa yang hidup diantara cinta

Aku berlari berselimut hampa, meraba batas hasrat tak berdinding
Kesalahan demi kesalahan memanggil diriku Tuan
Dahaga aku akan kekuatan, kekuatan seorang manusia
Untuk berserah
Jiwa yang pasrah
Kau datang sebagai rasa membalut goresan-goresan luka
Menganga yang aku pun tak tahu kapan datangnya
Jiwa yang gelisah terselimuti damainya nuansa rasa
Jiwa yang rentan terselamatkan manisnya sebuah rasa
Ketika aku tak hanya diam, ketika aku tak lagi hanya berdiri, ketika langit tak menjadi batas semata
Ketika aku mulai terdefinisi, ketika bayanganku
Semakin jelas, ketika detik tak lagi sia-sia
Ketika ku, kembali hidup, dalam cinta
Sesungguhnya, ketika rasa menggenggam jiwa

B.D.W