Wednesday, April 20, 2016

Saturday, April 16, 2016

Menggilas Dominasi Media Mainstream dengan Newmont Bootcamp







Pertanyaan langsung menyembul saat membaca bagian awal dari buku ini “Apakah ini buku pencitraan sebuah perusahaan tambang?” 

Saat berperang, penting untuk kita bisa (setidaknya) menyeimbangkan kekuatan dengan memakai senjata yang setara dengan musuh. Pedang dengan pedang, senjata dengan senjata, pengetahuan dengan pengetahuan, begitupun cara menghadapi dominasi media kita harus punya media penyeimbang. Dan Newmont memilih media yang tepat sekaligus beresiko, yaitu media sosial (yang akhirnya membuahkan buku Buka-Bukaan Dunia Tambang ini). 

Akibat pemberitaan tentang pencemaran Teluk Buyat sekitar tahun 2002-2012 lalu, Newmont menanggung beban citra negatif yang mustinya beban itu bisa terbagi antara swasta sebagai pelaku pertambangan dan pemerintah sebagai pemangku undang-undang. 

Tema pertambangan yang terkesan berat dan bapak-bapak banget atau kurang ngepop istilah anak muda sekarang, memang menjadi tantangan Newmont sebagai perusahan pertambangan di Indonesia menyebarkan kepedulian dan kepekaan masyarakat luas terhadap lingkungan dan kondisi pertambangan Indonesia. Semembosankan melihat berita kriminal di TV kah? Ternyata tidak.  

Tambang yang terkesan gersang dan kering itu bisa jadi tempat wisata yang asyik bagi mereka yang melek media dan haus traveling tergerak untuk mengorek aktivitas perusahaan tambang di SUMBAWA dan MINAHASA for FREE! Mereka menyebut rangkaian kegiatan ini dengan Suistanable Mining Bootcamp.
Setiap tulisan yang disajikan di buku Buka-Bukaan Dunia Tambang ini adalah “oleh-oleh” perjalanan para peserta Suistanable Mining Bootcamp. Baca judulnya aja udah males apalagi isinya. Begitulah, saya amat skeptis mengenai dunia tambang. Tapi ternyata banyak hal mengejutkan saat meresapi 16 tulisan peserta bootcamp ini, dengan latar belakang dan usia berbeda, gaya menulis khas masing-masing, mereka bisa membuat pembaca ikut menyelami dunia tambang di lokasi-lokasi yang menyimpan banyak keindahan alam Indonesia. Dan tak sedikit kisah yang membuat kita bertanya akan arti nasionalisme yang selama ini kita junjung.

Istimewanya buku ini menurut saya adalah tulisan para peserta yang dirangkum dari pertama kali Newmont Bootcamp diadakan tahun 2012 hingga 2016  (semoga akan terus berjalan setiap tahun), ditulis dari berbagai point of view meski masih dalam satu tema, dunia tambang, tidak membatasi kita untuk menyimak hanya dalam satu gelembung kesan dan ide. Ada 16 gelembung yang bisa dieksplor dan memantul-mantul di otak kita. Fakta yang disajikan tentu tidak semua menyenangkan banyak juga yang membuat miris tapi tetap bikin melek soal lingkungan lingkar tambang tentunya. And that what makes this book super fun! 

Di sisi lain, buku terbitan Pastel Books ini emang serius transparannya. Saya jadi bisa melihat letupan semangat sebuah perusahaan yang berjuang melawan monopoli media mainstream yang selama ini memberikan pemberitaan menyudutkan dan merugikan. Semangat keterbukaan Newmont yang memberi ruang bagi para blogger untuk membentuk persepsi mereka sendiri tanpa intervensi perusahaan patut diapresiasi, karena Newmont adalah satu dari sedikit perusahaan swasta di Indonesia yang mau transparan akan proses yang berlangsung di dalamnya dan kemana dana CSR dialokasikan. 

Lalu, apakah ini merupakan brain storming untuk akhirnya memuja perusahaan asing  dan mendukung pemerintah untuk melenggangkan segala perjanjian pengerukan alam Indonesia yang dirasa tidak nasionalis? Sebelum men-judge dan melabeli negatif terhadap segala hal berbau asing, silakan cari tahu jawabannya dibalik kisah-kisah para peserta Newmont bootcamp yang meskipun minim dokumentasi penulis, tapi ditunjang fakta dan data juga sudut pandang yang luas dan berekor.


https://www.instagram.com/p/BAYq-PFILbh/?taken-by=newmontid