Wednesday, February 12, 2014

Happiness For Sale



Sejak ada NET TV aku jadi punya alesan lagi buat nyalain tv. Secara sekarang tuh tv tv swasta kita udah banyak nayangin acara gak mutu. Bikin males dan cuma ngebego-begoin penonton. Acara hiburan melulu tanpa ada edukasinya. Suka malah jadi kasihan kalo lihat para pengisi acaranya kerja udah kaya mesin. Raut muka mereka tampak lelah tapi masih harus tampil fresh dan lucu di depan kamera. Yup, tampil humoris sekarang lagi mainstream banget. Bikin orang biasa cepet banget jadi terkenal. Oke aku gak akan bahas ini lama-lama, karena sekarang aku lagi pengen bahas Asian Movie di NET TV.

                Program NET tv yang menayangkan film-film Korea. Aku belum pernah lihat film asia Negara lain pernah tayang disini. Padahal asik juga tuh kalau nayangin film Thailand. Berdasar pengamatan sendiri sama komen temen-temen emang bilang kalo film-film yang tayangkan tuh pilihan dan bagus-bagus. Dari mulai tema drama keluarga, sci-fi, kerajaan, perang pernah tayang di NET tiap sabtu/minggu gue lupa. Gak semua aku tonton sih, tapi yang pasti aku inget dan berkesan tuh Harmony film drama keluarga (mother-daughter). Korea emang jagoan bikin film drama keluarga sebelumnya juga ada film-film tema serupa yang bikin aku belelehan air mata dan air ingus (tapi gak tayang di NET) kaya Wedding Dress (mother-daughter), Miracle In Cell No.7 (Father-Daughter) yang ngingetin aku sama film nya  Tom Hanks di I am Sam. Nah minggu kemarin giliran Happiness For Sale (Father-Daughter).

                Ini omong-omong gue mau bahas Happiness For Sale kok pembukaannya panjang bener yak. Ah biarlah lagi suka yang panjang-panjang. :)




                Film ini dibintangin sama aktris dan actor yang pasti udah gak asing lagi buat pecinta film korea. Pemeran utama perempuannya yang jadi Lead Character di Protect the boss nuna imut Choi Gang-Hee. Kalo actor nya disini agak unik soalnya aku gak pernah lihat oppa muka konyol Bong Tae-Gyu jadi actor utama sebelumnya selalu dapet peran pembantu. But here they are, met by destiny. 

                Hal yang aku suka dari film drama keluarga adalah karakter anak-anak. Mereka selalu terlihat tulus menyampaikan pesan. Dan film ini banyak banget anak SD nya. Aku suka amaze sama anak-anak yang udah pada jago acting, how come?. Di sini kita  dimanjakan sama tingkah anak-anak yang lucu gemesin dan bikin terharu, walo ada aja sih adegan ga penting dan agak maksanya.

                Cerita sederhana tapi pesannya jelas. Emang itu yang dibutuhkan film drama keluarga, kisah yang memang bisa terjadi di dunia nyata sering kita dengar atau rasakan sendiri, slice of live. Makanya pesan yang disampaikan bisa sampai menembus hati. ces.  Berkisah tentang hubungan ayah-anak yang gak akur dari kecil  dan makin gak akur saat sang ayah terpaksa mewariskan toko mainan ujung jalan pada anaknya karena sakit. Mina sang anak saking sebalnya malah pengen menjual toko mainan itu. Ketebak kan endingnya gimana?

                Aku suka adegan di mana pak guru marahin anak-anak SD yang lagi berantem, dengan bijak pak guru bilang : “aku tahu kalian emosi, ingin melampiaskannya dengan pukulan atau teriakan. Itu wajar, tidak normal jika kalian bisa hidup dengan terus tenang. Maka kali ini aku maafkan kalian. Sekarang berdamailah”. See? Dimana coba bisa nemu guru yang pengertian gitu.

                Atau saat sang guru nyuruh masing-masing siswa di kelas mengungkapkan kelebihan atau kebaikan teman-teman sekelasnya. Itu cara nyata buat mengajarkan anak untuk memuji, berterima kasih, dibanding teriak-teriak dan menghukum mereka karena nyela atau ngebully temennya.

                Dalam proses Mina mau menjual toko ujung jalannya, Mina banyak diajarkan secara gak langsung soal kasih sayang ayahnya untuk mina melalui anak-anak SD yang belanja di toko dia. Dia menyadari kebahagiaan ayahnya melalui toko itu. Pesan yang dapat diambil, kita sering berburuk sangka pada orang tua atau orang-orang terdekat akan sikap yang mereka perlihatkan, tapi percaya deh kalo kita mau buka mata hati kita, sebenernya gak ada yang menyayangi kita sebesar cinta orang tua terhadap anak nya. Maafin mereka kalo mereka punya salah. :( iks.
               

Friday, February 7, 2014

My Favorite Sherlock Holmes



Benedict Cumberbatch

Jatuh cinta sama mr cumberbatch, atau biar gampang aku nyebutnya Benedict Cucumber. Haha
Pertama lihat mr.oh-so-clever satu ini di serial Sherlock Holmes. He’s really the one who compatible being representative of Sherlock. He’s so nailed on it. Sir Arthur Conan Doyle memang menggambarkan Holmes sebagai sosok yang tinggi kurus dan dingin-dingin misterius. Thumbs up buat acting nya mr. Cucumber! . and the good news is serial Sherlock Holmes nya bakal ada season baru yang tayang tahun 2014 ini. Yeay, can’t wait!!!.

Terakhir yang aku tahu Mr.Cumberbatch juga maen di Star Trek. Unfortunately aku gak ngikutin jadi aku gak bisa manjain diri buat kangen-kangenan sama Mr.Cumberbatch. hemmm, but you know what?! Ternyata Benedict ngisi suara Smaug di The Hobbit. Wowing gak tuh? Seneng banget dengernya, walaupun gak nampilin muka dinginnya itu tapi cukup puas kok, secara Smaug juga kan jadi sentral cerita di The Hobbit. Tentu saja, duo Sherlock dan dr.Watson kembali reuni di sini. Martin Freeman was very impressive actor. I love this duo!. 

I’ll keep watching you guys. xoxo

more about Mr.Cumberbatch : http://www.benedictcumberbatch.co.uk/

Monday, February 3, 2014