Sunday, August 14, 2011

Bukan Resensi


Betapa hidup begitu berharga. Tapi apa arti hidup tanpa kebebasan?. Maka bersorak sorailah untuk mu yang telah menjadi hidup. Dan bebas. Untuk apapun yang ingin kamu lakukan, untuk semua yang ingin kamu abaikan seenaknya. Menjadi bebas bukanlah sesuatu yang datang untuk hanya dibiarkan dan diterima tanpa syukur seakan memang begitulah semestinya.

EUREKA!!! BANZAI!!! \\^0^//

Pernah nonton film 127 Hours?
Awalnya aku merasa useless ngeluarin uang lima ribu perak cuma buat liat orang kegencet batu dan gak bisa ngapa-ngapain. Mending nonton film horor yang paling horor daripada melototin jempol kebiru-biruan disela batu gede tanpa sirkulasi. Awalnya sih seru ngikutin hobi si Aron nguji adrenalin didaratan cantik Utah. Bersepeda dilekuk batu dan pasir tanpa kawan ataupun lawan. Berpacu dengan waktu yang ia buat sendiri. Hanya ia bersama keindahan alam yang eksotis. Menceburkan diri berkali-kali ke Blue Water Grand Canyon yang bikin diri tertantang untuk nyoba. Tapi itu gak bertahan lama, semua kekhusuan nongkrongin si Aron yang cowok banget itu langsung buyar setelah dalam hitungan detik ia jatuh bersama batu yang akhirnya menimpa tangan kanannya dan...Pause! seakan semuanya berhenti.


Senyumnya, senyumku.
Kekagumannya, kekagumanku.
Ketidakberdayaannya.
Dan kengerianku.

Entah karena sutradaranya yang hebat, acting si James (as Aron) nya yang gila. Atau aku yang bego. Aku sama sekali gak bisa berpikir bahwa itu hanya film, dan itu tipuan kamera. Tangan si James masih ada sehat walafiat. Aku tetep ngeri, ngilu, gak berani lanjutin nonton. Tapi mau gak mau mesti tahu ending nya gimana. Yang jelas ini based on true story. Dan bisa bikin kita lebih ngehargain keluarga yg masih ada juga hidup yang kita punya. J

No comments:

Post a Comment