“Lu jutek banget tau, Lih”
“Muka lu biasa aja, dong!”
“Jangan belagu, lu!”
“Si Mawar takut tau Lih sama lu”
Hahaha … semenyeramkan
itu kah aku?
Sejauh yang bisa aku
ingat, komen-komen serupa ga terlalu banyak bergaung pas zaman kuliah. Tapi,
pas kerja jadi sering banget denger dari orang-orang sekitar. Jujur, aku sama
sekali gak keganggu. Toh, yang ngomong temen-temen deket yang tau aku kaya
gimana. Dan mereka sama sekali ga ada masalah. Karena aku juga tahu kapan aku
bisa jadi diri aku sendiri dan kapan musti sedikit jaga sikap (baca: acting).
But I bet, my trully friends would know at glance when am being fake.
Asertif. Satu kata itu
yang mulai aku terapkan sejak hmmm sejak kapan yah. Sejak aku merasa cukup
dewasa untuk menentukan hidup seperti apa yang pengen aku jalani. Makanya,
sebisa mungkin aku ga menyesal atas apa yang udah aku pilih. Mungkin, sikap
asertif yang dibumbui mood swing adalah cikal bakal larutan villain yang sewaktu-waktu
bisa keluar dari dalam diriku.
Ada sih, beberapa
orang yang jadinya salah persepsi dan malah bikin image aku jelek depan mereka.
Tapi aku gak mau ambil pusing. Aku juga gak lantas jadi
penjilat. Selama aku bisa buktiin
that I way better than what they think.
Oia, sejak menjauhi
sinetron dan tetep nonton k-drama sama j-dorama I’ve been developing my
personality. Terkesan gak nasionalis ya? Mau gimana lagi, coba aja nonton
sinetron sana. *evil smile*
Intinya sih dengan
banyak nonton dan baca, melek sama dunia, aku menemukan fakta (tersadarkan)
bahwa manusia tuh gak akan jahat abis-abisan kaya Mischa di Cinta Fitri, selalu
menyebalkan kaya Bawang Putih, baik dan terlihat lemah kaya Lala di Bidadari.
Manusia tuh gak dua dimensi, men. Gabisa disamain sama gambar nobita di komik.
Lu musti nonton Stand by Me 3D! eaaaaa. Abaikan.
Aku pernah denger kata-kata seorang teman, kalau udah sarjana tuh lihat segala sesuatu musti kaya toga! Pentagonal. Dari banyak sisi gitu, jangan maen judge dan benci sama satu hal ampe gak mau melihat dengan sudut pandang lain. Open minded.
Kalau kamu memang someah kaya jargon orang
Bandung, ya someah lah setulus yang kamu bisa. Tapi, kalau kamu mulai lelah dan
ingin menolak berkata “ya”, then say “no”
sejujur yang kamu bisa. Kamu gak bisa terus-terusan bohongin diri kamu sendiri
for who you really are.
Well, if i have an option as a villain.
I choose (Wreck it) Ralph and Malaficent as a
role model. *smirk*
No comments:
Post a Comment