Hidup memang penuh kejutan. Juli ini, yah akhirnya aku masih
bertahan. Meski masih dihantui pekerjaan yang tidak aku sukai.
Last month.. hey JUNE don’t made me mad.
my boss said that resign was the only choice for me. Then
I’ve decided to give my best, to embarace my last chance there with them. I
love the people there, but not the job. I felt so worried about what would
happen to me next, where i gonna live, and blablabla streeessss~.
JULi datang tampak biasa. Hanya doa yang jadikan aku kuat.
Terimakasih ALLAH.
KehendakNya di Ramadhan ini, mendatangkan seorang Dewi. Dewi
yang entah siapa, tiba menyapa dan menyelamatkanku. SYUKUR ku untuk MU ALLAH.
Maka aku akan tetap berdoa, berharap, dan berusaha untuk
terus hidup dengan positif. Dengan ceria dan manfaat.
Hey July, dia datang lagi.
Dua nomor itu, menjadikanku ragu untuk menghentikan dering
ponsel. Yah, aku sedikit senang. Tapi, banyak sakit. Dia menyapaku, lalu aku
melanjutkan obrolan dengan kikuk. Dia yang ternyata sudah memutuskan pertunangannya.
Berita baik kah untuk ku?. July, cukup. Aku tak ingin kembali kecewa. July,
bawa dia pergi bersama angin dingin Januari. Bersama tangis November.
Dan July, aku menikmati kesendirian ini. Kemandirian
ini, sakit sepi dan sedih nya. July, kamu tetap ratu bulan di hidupku. Teruslah
mengejutkanku
No comments:
Post a Comment