Pernah gak sih berpikir tentang penting nya arti hadir sebatang sendok (bener gitu satuan sendok sebatang?) dalam kehidupan kita? Yang belum pernah mikirin mulai sekarang coba dijaga baik-baik sendok yang kalian miliki dirumah masing-masing. Ini bukan Cuma sebatas nasihat, tapi peringatan!.
Bagaimana hidup kita tanpa sendok? Bisa bayangkan?. Walaupun gak setiap waktu kita makan pake sendok tapi ada banyak jenis makanan yang menuntut kita pake sendok. Bisa gak jadi makan kita kalo menu sarapan kita bubur tapi sendok nya gak ada. Selamat! Bagi yang masi bisa makan, berarti anda berjiwa kreatif dan terlatih jadi MaPaLa yang doyan idup di gunung. -_____-“
Bahas sedikit sejarah sendok, -karena tulisan ini, aku googling tentang sendok- - Pada Zaman dahulu bentuk dari sendok ini tidak sama dengan bentuk sendok yang kita kenal sekarang ini bahkan bentuk sendok Zaman dahulu cenderung berbentuk tidak Lazim. Konon bangsa pertama yang menjadi pelopor dan pencipta sendok dengan desain yang kita kenal sekarang adalah Bangsa Romawi kurang lebih pada abad pertama Masehi. Ada dua jenis sendok yang mereka buat yaitu "Ligula" dengan ujung yang bulat seperti mangkuk dengan pegangan beraneka bentuk, Ligula ini biasa mereka gunakan untuk makan makanan seperti sup atau makanan berkuah. Satu lagi adalah yang disebut "Cochleare", bentuknya kecil dengan ujung bulat dengan pegangan yang ramping. Cochleare biasa mereka gunakan untuk makan kerang dan telur.
(http://www.satuuntukindonesia.com/2011/03/sejarah-sendok-dan-garpu.html?m=0
Dan tulisan ini dibuat bukan atas dasar kesemena-menaan
semata (apa yah?). ini berawal dari kegondokan tak berujung, menumpuk-numpuk
selama ampir dua tahun aku hidup di kosan permai. Gimana nggak?!!!, tiap kali
nyimpen cucian bekas makan (piring, gelas, sendok, dll) di dapur deket tempat
cuci piring terus gak langsung dicuci. Yaa.. biasalah kadang abis makan suka
males langsung nyuci piring, di diemin dulu ampe besokannnya gitu. Dan
Taraaaa!!! Si sendok yang sebatang kara diantara cucian laen itu pasti raib
entah kemana. Mending yaaa sekali aja, boleh lah dua kali. Tapi ini terjadi
setiap kali nyimpen!!! –seenggaknya dalam satu minggu ini- Sampe sendok yang
tadinya puluhan (ini asli dilebih-lebihkan) tinggal sisa satu saja pagi ini.
Menurut pengamatan mata awam aku sebagai detektif (loh?!), itu
sendok mustahil kabur sendiri. Pundung gara-gara gak langsung dicuci sama si
empunya. Nih pasti ada yang ngambil. Tapi SIAPAAAAA???!! Helooooo, sendok tuh
bukan barang berharga yang harus kita
lucuti dari badan diwaktu ospek. Pleaseeee,, pleaseeee anyone! Whoever did take
away my spoons, just give it back... kalo malu simpen depan kamar aja. Atau
kirim via pos, tapi yang kilat yaaa aku butuh secepatnya. Ckckckck
Kejadian ini ternyata juga terjadi sama temen kostan aku yang
lain. Dan lagi-lagi menurut pengamatan aku sebagai detektif awam dia bukanlah
tersangka yang ingin mendapatkan empati dengan menyamar menjadi korban. Dari
muka dan kepolosan dia, dia murni korban. Ada siii yang aku curigai dalam kasus
penguntilan sendok ini, karena belum ada bukti yang memberatkan aku keep it
dulu. bukan tanpa alasan lohhh aku curigai ‘dia’, pernah suatu hari aku ke kamar
dia buat pinjem sendok, wuidiiihhhh sendoknya banyak cuuuuy!. Timpang banget
sama sendok dikamar aku. Kaya si miskin dan si kaya. Hmmmmm
But anyway,,, kenapa siii masalah sendok aja ribet?! Ya lu
bayangin aja sendiri, walopun sendok harganya gak seberapa dan kehilangan
sendok tidak akan membuat anak kosan mengais-ngais makanan dari tempat sampah.
Tapi anak kosan biasanya gak sengajain ke pasar Cuma buat beli sendok. Mereka
(termasuk aku) biasa bawa sendok yang ada dari rumah. Yaaa kalo jarak kosan
kerumah Cuma 5 menit siii gak usah dimasalahin lah yaaa apalagi ampe ditulis
diblog kaya gini. Tapi kalo Cuma 5 menit buat apa mahal-mahal ngekost?!!!.
Well, anak kosan ngambil sendok dari rumah, jarak rumah jauh
butuh ongkos mahal. Rempong big brooo
kalo harus pulang Cuma buat nyempilin 5 sendok di tas. Jadi udah kebayang kan
betapa annoying nya itu si penguntil sendok
kosan! >_<.
Apa perlu kita rapat kosan buat mencari solusi akan kejadian
ini... pengadilan kasus penguntilan sendok sekalian. Nanti udah kebayang
majelis hakim bertanya pada saksi yang sudah menjadi tersangka:
Majelis :
“apakah benar kamu tidak mempunyai sendok?”
tersangka : “ tidak, majelis”
tersangka : “ tidak, majelis”
Grrrrrr.....
Seminggu kemudian......
Kasus penguntilan sendok ditutup.
Krik krik. Kok akhirnya garing?. Ah, sudahlah ikhlaskan saja
itu aku punya sendok.
No comments:
Post a Comment