So far ini acara terseru yang saya datangi sepanjang resmi
berstatus mamak satu anak. Di dunia yang hampir-semua-serba-digital kini, kita
bakal banyak disuguhi hal-hal faedah dan unfaedah. Dan untungnya yang satu ini
termasuk kategori pertama. Itu sebabnya saya keukeuh ingin ikutan, meski
terancam tak dapat kursi. Alhamdulillah dengan kesabaran ikut waiting list dan
sedikit meneror mbak Nia (CP acara), kursi saya dapatkan. Huehuehueeeee huray!
Yang saya sorot pertama tentu pengisi acara dan MC-nya. Ada mbak
Puty Puar ibu satu anak, penulis buku Happiness Homemade yang juga bekerja dari
rumah sebagai ilustrator. Dan mbak Sazki ibu satu anak, penyiar radio yang juga
hobi nulis. Sebelum acara, saya sempatkan berkunjung ke blog mereka, and it was
so fun. Saya merasa relate dengan tulisan mereka karena basically kami
sama-sama ibu-ibu.
Yuk lanjut ke acaranya.
Dibuka dengan booktalk Happiness is Homemade. Berawal dari
keresahan mbak Puty yang dia tuangkan ke dalam bentuk buku dengan ilustrasi
gemas kekinian. Resah dengan cara kita memandang kebahagiaan yang semakin melek
medsos semakin terpuruk dan merasa selalu kurang piknik. Kurang ini kurang itu
sambil mandang rumput di Instagram tetangga yang kok ijonya seger bener, beda
sama yang di sini butek macem kurang disiram. Intinya kurang bersyukur dengan
hal-hal kecil yang sebenarnya bertebaran di sekitar kita dan bisa menjadi
sumber kebahagiaan.
Saya sendiri (juga) sudah beli bukunya pakai diskon suami, jadi
bisa dapat setengah harga (ini penting) dan berhasil membacanya kurang dari
satu jam. Karena emang ringan, sederhana, tapi ngena. Kyut pastinya. Punya buku
ini bikin pengen pamer di feed Instagram. Wkwk
Lalu sharing session bareng semua peserta yang hadir. Karena pesertanya
gak terlalu banyak, jadi sharingnya terasa lebih intim dan meaningful. Biar fokus,
saya pilah jadi 5 poin.
1.
Cara
Mengatur Waktu Work from Home Mom
Peserta yang hadir rata-rata adalah ibu yang bekerja dari
rumah. Ada yang punya usaha bareng suami, buka usaha sendiri, atau bareng
saudara. Ada juga yang seperti saya, seorang freelancer. Hal yang paling
mendasar bagi work from home mom adalah sulitnya membagi waktu. Apalagi jika
tidak ada ART.
Mbak puty berbagi pengalamannya memberikan tips.
·
Tentukan
purpose and priority
Ini penting, dengan tujuan yang jelas
si ibu gak akan galau dan gamang di tengah jalan. Dengan skala prioritas si ibu
bisa tetap merasa seimbang antara keluarga dan pekerjaan. Misal tujuan si ibu bekerja
adalah bisa berkarya sekaligus mendapat pemasukan untuk meringankan suami. Tapi
tetap memberikan ASI ekslusif dengan direct breastfeeding. Then go ahead.
Tentang prioritas ini, kalo si ibu
udah set di awal waktunya 50/50 untuk bekerja dan mengurus anak. Usahakan bisa
sesuai dengan rencana. Kalo saya kan belum memungkinkan, karena saya Cuma bisa
kerja saat anak tidur siang dan tidur sore. Jadi setiap ibu pasti punya
kebijakan masing-masing tinggal menyesuaikan.
Satu hal yang gak saya pikirkan, tapi mbak Puty bantu
ingatkan adalah
You cannot have everything. Bahwasannya seorang ibu tetap
manusia biasa. Bisa mengurus anak, rumah, sambil tetap bekerja bukan berarti
semua dapat selalu berjalan beriringan tanpa ada yang dikorbankan.
Meski secara fisik berada dekat dengan anak bukan berarti si
ibu bisa selalu hadir secara psikis. Karena dari awal ada purpose and priority yang
dijalankan dengan sebuah konsekuensi.
Wuah baru satu poin tapi berasa udah
panjang beut yaaaak. Udah dulu la ya takut bosen juga. Kukasih 4 poin sisanya
dulu saja. Nanti kulanjut lagi.
2.
Mengendalikan
Emosi Diri Sendiri saat Anak Tantrum
3.
Mengatasi
Rasa Bersalah sebagai Ibu Pekerja
4.
Us
Time and Me Time
5.
Stay
Positive in Instagram World