Sejak ada NET TV aku jadi punya alesan lagi buat nyalain tv.
Secara sekarang tuh tv tv swasta kita udah banyak nayangin acara gak mutu. Bikin
males dan cuma ngebego-begoin penonton. Acara hiburan melulu tanpa ada
edukasinya. Suka malah jadi kasihan kalo lihat para pengisi acaranya kerja udah
kaya mesin. Raut muka mereka tampak lelah tapi masih harus tampil fresh dan
lucu di depan kamera. Yup, tampil humoris sekarang lagi mainstream banget. Bikin
orang biasa cepet banget jadi terkenal. Oke aku gak akan bahas ini lama-lama,
karena sekarang aku lagi pengen bahas Asian Movie di NET TV.
Program
NET tv yang menayangkan film-film Korea. Aku belum pernah lihat film asia Negara
lain pernah tayang disini. Padahal asik juga tuh kalau nayangin film Thailand. Berdasar
pengamatan sendiri sama komen temen-temen emang bilang kalo film-film yang
tayangkan tuh pilihan dan bagus-bagus. Dari mulai tema drama keluarga, sci-fi,
kerajaan, perang pernah tayang di NET tiap sabtu/minggu gue lupa. Gak semua aku
tonton sih, tapi yang pasti aku inget dan berkesan tuh Harmony film drama
keluarga (mother-daughter). Korea emang jagoan bikin film drama keluarga
sebelumnya juga ada film-film tema serupa yang bikin aku belelehan air mata dan
air ingus (tapi gak tayang di NET) kaya Wedding Dress (mother-daughter),
Miracle In Cell No.7 (Father-Daughter) yang ngingetin aku sama film nya Tom Hanks di I am Sam. Nah minggu kemarin
giliran Happiness For Sale (Father-Daughter).
Ini omong-omong
gue mau bahas Happiness For Sale kok pembukaannya panjang bener yak. Ah biarlah
lagi suka yang panjang-panjang. :)
Film ini
dibintangin sama aktris dan actor yang pasti udah gak asing lagi buat pecinta
film korea. Pemeran utama perempuannya yang jadi Lead Character di Protect the
boss nuna imut Choi Gang-Hee. Kalo actor nya disini agak unik soalnya aku gak
pernah lihat oppa muka konyol Bong Tae-Gyu jadi actor utama sebelumnya selalu
dapet peran pembantu. But here they are, met by destiny.
Hal yang
aku suka dari film drama keluarga adalah karakter anak-anak. Mereka selalu
terlihat tulus menyampaikan pesan. Dan film ini banyak banget anak SD nya. Aku suka
amaze sama anak-anak yang udah pada jago acting, how come?. Di sini kita dimanjakan sama tingkah anak-anak yang lucu
gemesin dan bikin terharu, walo ada aja sih adegan ga penting dan agak
maksanya.
Cerita sederhana
tapi pesannya jelas. Emang itu yang dibutuhkan film drama keluarga, kisah yang
memang bisa terjadi di dunia nyata sering kita dengar atau rasakan sendiri,
slice of live. Makanya pesan yang disampaikan bisa sampai menembus hati. ces. Berkisah tentang hubungan ayah-anak yang gak
akur dari kecil dan makin gak akur saat
sang ayah terpaksa mewariskan toko mainan ujung jalan pada anaknya karena
sakit. Mina sang anak saking sebalnya malah pengen menjual toko mainan itu. Ketebak
kan endingnya gimana?
Aku suka
adegan di mana pak guru marahin anak-anak SD yang lagi berantem, dengan bijak
pak guru bilang : “aku tahu kalian emosi, ingin melampiaskannya dengan pukulan
atau teriakan. Itu wajar, tidak normal jika kalian bisa hidup dengan terus
tenang. Maka kali ini aku maafkan kalian. Sekarang berdamailah”. See? Dimana coba
bisa nemu guru yang pengertian gitu.
Atau saat
sang guru nyuruh masing-masing siswa di kelas mengungkapkan kelebihan atau
kebaikan teman-teman sekelasnya. Itu cara nyata buat mengajarkan anak untuk
memuji, berterima kasih, dibanding teriak-teriak dan menghukum mereka karena
nyela atau ngebully temennya.
Dalam proses
Mina mau menjual toko ujung jalannya, Mina banyak diajarkan secara gak langsung
soal kasih sayang ayahnya untuk mina melalui anak-anak SD yang belanja di toko
dia. Dia menyadari kebahagiaan ayahnya melalui toko itu. Pesan yang dapat
diambil, kita sering berburuk sangka pada orang tua atau orang-orang terdekat
akan sikap yang mereka perlihatkan, tapi percaya deh kalo kita mau buka mata
hati kita, sebenernya gak ada yang menyayangi kita sebesar cinta orang tua
terhadap anak nya. Maafin mereka kalo mereka punya salah. :( iks.